Nuansa Metro - Karawang | Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari 11 desa di Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, hingga kini belum menerima honor mereka sejak Oktober 2023. Keterlambatan ini membuat para anggota PPS merasa resah, terutama menjelang akhir tahun.
Menurut salah satu Ketua PPS yang enggan disebutkan namanya, honor terakhir yang diterima adalah untuk bulan September.
"Kalau KPPS sudah terima honor, tapi PPS belum. Terakhir kami menerima honor bulan September. Kalau sampai Desember, berarti sudah tiga bulan, Oktober, November, dan Desember. Saya heran, di kecamatan lain sudah beres, kenapa di Tirtajaya belum," ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada kesalahan dari PPS dalam melengkapi administrasi, seharusnya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bisa memberikan arahan.
"Kalau ada kesalahan, kan PPK bisa mengingatkan," katanya.
Keterlambatan Disebabkan Kendala Administrasi
Ketua PPK Tirtajaya, Muhammad Karyadi, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa keterlambatan honor PPS terjadi karena lambannya proses unggah laporan Sistem Informasi Pertanggungjawaban Anggaran Badan Adhoc (SITAB) oleh PPS.
"Teman-teman PPS Tirtajaya lambat mengunggah laporan SITAB. Sekarang semua sudah diunggah, tapi masih ada beberapa desa yang terdapat kesalahan. Untuk lebih jelasnya, silakan tanyakan ke bagian keuangan," jelasnya.
Hadi Ismanto, staf sekretaris PPK Tirtajaya, mengungkapkan bahwa keterlambatan pembayaran honor Oktober disebabkan laporan SITAB baru rampung 100%.
"KPU akan memberikan honor ketika laporan SITAB selesai 100%. Oktober memang terlambat karena laporan SITAB baru selesai hari ini. Untuk honor November, sebenarnya belum bisa dikatakan terlambat karena masih bulan Desember," jelasnya.
Hadi menambahkan, setelah laporan SITAB untuk bulan Oktober selesai, honor bulan tersebut kemungkinan besar akan segera dicairkan. Namun, ia tidak memberikan kepastian kapan realisasi untuk bulan November dan Desember akan dilakukan.
Dengan kondisi ini, para anggota PPS berharap agar proses pencairan honor dapat dipercepat, mengingat tugas mereka yang berat dan tanggung jawab besar selama tahapan pemilu berlangsung.
(Kojek)
0 Komentar