Headline News

Penyandang Disabilitas di Desa Sukaluyu Keluhkan Program Pelatihan Yang Tak Kunjung Direalisasikan


Foto : Irwan

Nuansa Metro - Karawang |  Irwan (45), seorang penyandang disabilitas asal Desa Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur, meluapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Desa (Pemdes) Sukaluyu. Pasalnya, sejak tahun 2021 hingga kini, ia belum pernah mendapatkan manfaat dari program pelatihan dan penguatan difabel yang seharusnya menjadi prioritas dalam penggunaan Dana Desa.  

Berdasarkan laporan penyaluran Dana Desa Sukaluyu tahun 2024, tercatat total pagu anggaran sebesar Rp1.461.494.000. Anggaran ini telah disalurkan dalam dua tahap, yakni Rp876.896.400 (60%) dan Rp584.597.600 (40%), sementara tahap ketiga belum direalisasikan. 

Dalam rincian alokasi anggaran, terdapat dana sebesar Rp50 juta yang diperuntukkan bagi program Pelatihan dan Penguatan Penyandang Difabel. Namun hingga saat ini, tidak jelas siapa penerima manfaat dari program tersebut.  

"Saya pribadi tidak pernah menerima bantuan dari anggaran itu. Bantuan yang pernah saya dapatkan hanya beras 1 kilogram dari program BPNT, itu pun sangat terbatas. Dari Dana Desa, apalagi program ini, sama sekali tidak pernah ada," ungkap Irwan dengan nada kecewa.  

Selain alokasi untuk penyandang difabel, laporan penggunaan Dana Desa juga mencatat beberapa pos anggaran lainnya, seperti penyelenggaraan Posyandu sebesar Rp48.457.000, pembangunan sarana perpustakaan senilai Rp74.365.000 dan peningkatan produksi peternakan sebesar Rp292.298.800. 

Namun, menurut Irwan, transparansi dalam pengelolaan dana tersebut sangat diperlukan agar dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.  

Irwan berharap Pemdes Sukaluyu bisa lebih serius dalam memberdayakan penyandang disabilitas dengan memanfaatkan anggaran secara transparan dan tepat sasaran. 

“Dana tersebut jangan dipersulit. Program pelatihan sangat penting agar kami bisa meningkatkan keterampilan dan kemandirian. Bantuan ini bukan hanya soal materi, tapi pemberdayaan yang nyata,” tegasnya.  

Sebagai desa yang berstatus "Desa Mandiri", seharusnya Sukaluyu menjadi contoh pengelolaan anggaran yang baik dan inklusif. Namun, ketiadaan realisasi program untuk difabel ini justru memicu pertanyaan masyarakat terkait distribusi dana.  

"Pemerintah desa harus memastikan penggunaan anggaran benar-benar bermanfaat. Jangan hanya menjadi laporan di atas kertas,” tambah Irwan.  

Masyarakat pun mendesak agar pihak terkait segera melakukan audit untuk memastikan distribusi anggaran sesuai dengan peruntukannya. 

Kejelasan ini dinilai penting agar tidak ada kelompok masyarakat, terutama penyandang disabilitas, yang merasa diabaikan.  

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Sukaluyu melalui pesan WhatsApp dan telepon oleh jurnalis nuansametro.com belum mendapatkan respon hingga berita ini diturunkan.  


• Irfan / Red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro