Nuansa Metro - Jakarta | Dewan Pers akan segera menerbitkan pedoman resmi terkait penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pekerjaan jurnalistik. Langkah ini diambil untuk mengatur batasan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan AI yang semakin marak digunakan oleh media massa, baik di ruang redaksi maupun oleh wartawan di lapangan.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan bahwa panduan ini menjadi kebutuhan mendesak seiring pesatnya perkembangan teknologi.
“Kami sedang menyiapkan panduan penggunaan AI. Dengan panduan ini, diharapkan media memahami tahapan yang harus dilakukan, termasuk bagaimana AI digunakan sebagai sumber informasi,” ujar Ninik, Sabtu (21/12/2024).
Mengatur Penggunaan AI dengan Bertanggung Jawab
Pedoman ini bertujuan memberikan arahan jelas bagi industri media agar dapat memanfaatkan AI secara bertanggung jawab, terutama dalam menjaga akurasi dan integritas informasi. Ninik menekankan bahwa teknologi tidak boleh menggantikan esensi pekerjaan jurnalistik, melainkan harus menjadi alat bantu yang mendukung kualitas berita.
“Kami ingin AI digunakan untuk mempercepat proses kerja tanpa mengorbankan akurasi,” tambahnya.
Pedoman ini juga akan mencakup standar etika, transparansi dalam penggunaan AI, serta langkah mitigasi untuk mencegah penyebaran berita palsu.
Menjaga Relevansi di Era Digital
Dengan panduan ini, Dewan Pers berharap media di Indonesia tetap relevan di era digital yang terus berkembang. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Dewan Pers dalam memastikan bahwa inovasi teknologi tidak melupakan tanggung jawab sosial media kepada masyarakat.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa teknologi menjadi alat pendukung, bukan pengganti nilai-nilai dasar dalam jurnalistik,” tutup Ninik.
Pedoman ini diharapkan segera dirilis dan menjadi rujukan bagi seluruh pelaku industri media di Tanah Air untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa melupakan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.
• ZuL
0 Komentar