Nuansa Metro - Karawang | Mantan Bupati Karawang yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Cellica Nurrachadiana, angkat bicara terkait kontroversi pembangunan ruang kelas sementara berbentuk kontainer di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Pernyataan ini disampaikan Cellica pada Selasa (17/12/2024) menyusul ramainya pemberitaan dan sorotan publik di media sosial.
Dalam keterangannya, Cellica menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap kebijakan yang diambil pihak Rektorat Unsika, terutama terkait perencanaan, penggunaan anggaran, dan efektivitas sarana prasarana untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar mahasiswa.
"Beberapa hari ini banyak sekali sahabat media yang meminta saya menanggapi soal kelas kontainer yang digagas Rektorat Unsika. Ini harus dievaluasi serius agar kebijakan yang diambil tepat sasaran," ujar Cellica, yang akrab disapa Teh Celli.
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Karawang sejak tahun 2014, Cellica menekankan bahwa Unsika memegang peran penting dalam memajukan pendidikan di daerah tersebut. Namun, kebijakan pembangunan ruang kelas kontainer dinilai tidak sejalan dengan harapan masyarakat yang mendambakan fasilitas pendidikan yang lebih kokoh dan berjangka panjang.
"Sudah hampir 10 tahun kita menaruh harapan besar terhadap Unsika. Jangan sampai jumlah mahasiswa yang terus bertambah tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Anggaran sebesar Rp6,4 miliar seharusnya bisa dikelola dengan lebih bijak untuk membangun ruang kelas permanen yang bermanfaat dalam jangka panjang," tegasnya.
Cellica menyarankan agar Unsika mempertimbangkan solusi lain untuk mengatasi kekurangan ruang kelas, seperti memaksimalkan metode pembelajaran daring (online) atau melakukan pembagian jadwal perkuliahan antarprogram studi. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi solusi sementara hingga pembangunan ruang kelas permanen terealisasi pada tahun 2025.
"Solusi seperti pembelajaran online atau pengaturan jadwal perkuliahan bisa diterapkan dulu. Ini lebih efektif dan hemat biaya daripada mengalokasikan dana sebesar itu untuk ruang kelas kontainer," tambahnya.
Cellica berharap pihak Rektorat Unsika dapat lebih transparan dalam menyusun kebijakan dan menggunakan anggaran, mengingat tingginya ekspektasi masyarakat Karawang terhadap perguruan tinggi negeri kebanggaan mereka.
"Saya harap pihak Rektorat Unsika bisa lebih bijak dan transparan dalam mengambil kebijakan demi kemajuan pendidikan tinggi di Karawang. Jangan sampai masyarakat kecewa dengan keputusan yang kurang tepat," tutup Cellica.
Dengan kritik dan masukan ini, Cellica Nurrachadiana berharap polemik yang berkembang dapat menjadi momentum bagi Unsika untuk memperbaiki perencanaan dan pengelolaan fasilitas pendidikan demi mewujudkan kampus yang berkualitas dan sesuai harapan masyarakat.
• Red
0 Komentar