Aktivis FKUB Karawang Desak Penutupan Sementara PT Monokem Surya Pasca Ledakan Smelter

Foto : Forum Karawang Utara Bersatu saat melakukan rapat perencanaan aksi yang akan digelar di Pemkab Karawang 

Nuansa Metro - Karawang | Insiden meledaknya smelter titanium di PT Monokem Surya, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, yang menewaskan dua karyawan pada Senin pagi (16/12/2024), memicu desakan dari Forum Karawang Utara Bersatu (FKUB) untuk menghentikan sementara operasional perusahaan tersebut.

FKUB, yang terdiri dari sejumlah aktivis Karawang, menilai insiden ini menunjukkan lemahnya sistem keselamatan kerja di perusahaan tersebut. Bahkan, mereka menduga ledakan seperti ini bukan kali pertama terjadi. 

Untuk itu, FKUB meminta Pemkab Karawang segera mengambil tindakan tegas dengan menghentikan aktivitas PT Monokem Surya hingga dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan kerja perusahaan.

Persiapan Aksi Protes

Koordinator aksi FKUB, Gin Gin SH, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan aksi protes yang akan digelar di lokasi perusahaan, kantor Pemkab Karawang, dan DPRD Karawang. Aksi tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu (18/12/2024).

“Malam ini kami sedang mempersiapkan aksi untuk mendatangi pihak perusahaan. Selain itu, kami juga akan melakukan aksi di Pemkab Karawang dan DPRD Karawang. Rencananya besok kami bergerak,” tegas Gin Gin.

Soroti Sistem Keselamatan Kerja

FKUB juga mempertanyakan keseriusan PT Monokem Surya dalam menerapkan standar keselamatan kerja. Ketua FKUB, Angga, menyebutkan bahwa ledakan yang berulang ini menunjukkan adanya dugaan pengabaian aturan keselamatan kerja.

“Kami akan mempertanyakan apakah benar di sana sudah diterapkan sistem kerja sesuai aturan. Kalau insiden seperti ini terus terjadi, artinya ada yang salah,” ujar Angga.

FKUB berharap Pemkab Karawang dan instansi terkait segera melakukan investigasi mendalam untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Selain itu, mereka mendesak agar pihak perusahaan bertanggung jawab penuh atas insiden ini dan memperbaiki sistem keselamatan kerja di area produksi.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak, terutama dunia usaha, untuk menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama demi melindungi karyawan dari risiko kecelakaan fatal.

• Kojek