Nuansa Metro - Deli Serdang | Warga Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, kembali menyuarakan keresahan mereka terhadap aktivitas PT Sumatera Timberindo Industry (STI). Setelah melakukan aksi protes pada Rabu, 6 November 2024, warga kini mendesak perusahaan tersebut untuk menghentikan operasionalnya.
Mereka menilai, polusi udara, debu kayu, dan kebisingan dari pabrik telah menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan mengganggu kenyamanan hidup sehari-hari.
Keluhan warga mencakup berbagai aspek, mulai dari suara mesin pabrik yang beroperasi hingga larut malam hingga asap dan bau zat kimia yang mencemari udara.
"Anak-anak jadi sulit belajar, dan kami yang bekerja di siang hari tidak bisa beristirahat dengan tenang," ujar salah seorang warga.
Kerusakan Lingkungan dan Dampak Sosial
Selain gangguan suara, warga juga mengeluhkan debu kayu yang beterbangan hingga masuk ke dalam rumah. Banyak warga harus menutup rapat pintu dan jendela untuk menghindari dampak kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Seorang warga, Kasrin Marbun, bahkan melaporkan bahwa rumah kontrakannya mengalami keretakan akibat getaran dari mesin boiler pabrik.
Aktivitas truk pengangkut kayu milik PT STI turut memperburuk kondisi. Jalan-jalan desa menjadi rusak, menambah debu yang mengotori lingkungan sekitar.
Dukungan DPRD dan Tuntutan Penegakan Hukum
Anggota DPRD Deli Serdang, Paian Purba, SH, dari Fraksi Gerindra, hadir mendampingi warga. Ia menegaskan bahwa keluhan ini sejalan dengan hak perlindungan lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
"PT STI harus menunjukkan dokumen Amdal, IMB, dan izin lainnya. Warga berhak hidup di lingkungan yang bersih dan nyaman," tegas Paian Purba.
Langkah Mediasi dan Harapan Warga
Dalam mediasi yang digelar pada Sabtu, 9 November 2024, di area pabrik, pihak PT STI yang diwakili oleh Oluner dan Alex menyepakati untuk melakukan peninjauan langsung ke rumah-rumah warga terdampak pada Senin, 11 November 2024.
Paian Purba memastikan akan hadir mendampingi warga. "Jika tidak ada langkah konkret dari pihak perusahaan, warga siap menuntut penghentian operasional mesin blower," tambahnya.
Warga berharap, mediasi ini dapat membawa solusi nyata, sehingga lingkungan Desa Buntu Bedimbar kembali bersih dan nyaman.
• Romson
0 Komentar