Nuansa Metro - Karawang | Pemerintah Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, menggelar tradisi Ruat Bumi atau Hajat Bumi pada Kamis (9/11). Acara ini melibatkan seluruh warga dari berbagai RT dan RW yang ikut memeriahkan karnaval, membawa hasil pertanian serta kesenian tradisional.
Puncaknya, Kepala Desa Ahmad Sobari, atau yang akrab disapa Bonin, diarak dengan menunggang kuda menuju lapangan bola desa, tempat panggung hiburan wayang golek disiapkan.
Karnaval yang penuh warna ini tidak hanya menjadi ajang syukur dan hiburan, tetapi juga sarat makna. Salah satu kelompok peserta membawa replika raksasa hama tikus.
Replika ini menggambarkan musuh utama petani Pasirawi, yang pada musim panen lalu merusak sekitar 60 hektar sawah di Dusun Marga Salam hingga menyebabkan gagal panen.
Kepada wartawan, Ahmad Sobari mengakui bahwa serangan hama tikus menjadi tantangan besar bagi para petani.
"Replika Raja Tikus yang dibawa warga adalah simbol peringatan sekaligus pesan penting. Kita harus bersatu untuk membasmi hama ini agar hasil panen ke depan lebih baik," ujarnya.
Sobari juga mengungkapkan harapannya agar acara syukuran ini membawa berkah.
"Semoga tahun depan panen lebih melimpah dan tanah kita subur," tambahnya saat ditemui di sela-sela acara door prize yang turut memeriahkan suasana.
Ratusan warga tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka berkumpul di lapangan bola desa sejak pagi, bersiap menyaksikan berbagai pertunjukan hingga malam harinya. Tradisi Hajat Bumi ini menjadi wujud syukur sekaligus harapan warga Pasirawi agar alam bersahabat dan hasil tani semakin melimpah.
• Hamid
0 Komentar