Nuansa Metro - Karawang | Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Pipik Taufik Ismail dan Anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi PDIP, Hj. Rosmilah, menggelar kegiatan reses di Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, Senin (11/11). Bertempat di aula kantor desa, reses ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyampaikan langsung berbagai aspirasi, keluhan, dan kebutuhan kepada wakil mereka di parlemen.
Hadir dalam acara tersebut Camat Pedes H. Aef Saepudin, Sekcam H. Romli Sunarya, Kepala Desa Payungsari Ahmad Satibi, serta sejumlah warga dari berbagai latar belakang. Pipik Taufik Ismail menegaskan pentingnya kegiatan reses sebagai momen krusial untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan anggaran pemerintah dialokasikan dengan tepat.
“Kegiatan reses adalah sarana bagi kami untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat. APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp30 triliun dan APBD Kabupaten Karawang Rp4 triliun harus dikembalikan dalam bentuk pembangunan yang nyata,” ujar Pipik.
Dalam dialog, salah satu isu utama yang diangkat adalah masalah irigasi dan ketersediaan sarana pertanian. Pipik menegaskan, masalah ini akan segera dibahas bersama Komisi 4 DPRD Jawa Barat, khususnya terkait pengelolaan sungai dan perbaikan irigasi. Selain itu, ia berjanji untuk mengupayakan bantuan alat pompanisasi guna mendukung kebutuhan air bagi lahan pertanian.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas teknis terkait kelangkaan pupuk yang dikeluhkan petani,” tambahnya.
Pengangguran dan Pembangunan BLK
Isu pengangguran menjadi perhatian lain. Pipik mendorong pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di tiap kecamatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. Ia optimistis program ini dapat terwujud dengan dukungan dana CSR dari perusahaan-perusahaan di Karawang.
“Kami ingin menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian melalui pelatihan keterampilan dan pembangunan UKM,” tegasnya.
Masyarakat Desa Payungsari juga mengusulkan pembangunan lapangan sepak bola sebagai sarana olahraga bagi generasi muda. Pipik menyatakan, pembangunan ini bisa diajukan melalui pemerintah desa, kabupaten, atau provinsi, sesuai skala kebutuhan.
“Sarana olahraga penting untuk membangun karakter dan kesehatan generasi muda. Ini akan kami upayakan masuk prioritas,” katanya.
Selain itu, warga mengeluhkan tingginya angka gizi buruk dan meminta peningkatan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pipik berjanji akan bekerja sama dengan Posyandu untuk memperluas cakupan PMT bagi balita.
Penanganan Eceng Gondok dan Program Rutilahu
Persoalan eceng gondok yang menghambat aliran air juga menjadi perhatian. Pipik memastikan, masalah ini akan segera dikoordinasikan dengan dinas terkait. Selain itu, program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) menjadi salah satu prioritas.
“Segera ajukan proposal, kami akan pastikan rumah-rumah yang tidak layak mendapat bantuan perbaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Hj. Rosmilah menegaskan komitmennya untuk merealisasikan semua usulan masyarakat, terutama yang akan masuk dalam anggaran tahun 2026.
“Kami pastikan aspirasi ini tercatat dan diperjuangkan dalam pembahasan anggaran mendatang,” pungkas Rosmilah.
Kegiatan reses ini diakhiri dengan harapan besar dari masyarakat bahwa semua aspirasi mereka dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan bersama.
• ZIS
0 Komentar