Nuansa Metro - Karawang | Puncak kegiatan kirab Pilkada Karawang 2024 yang digelar di halaman depan kantor Kecamatan Kutawaluya, pada Minggu (6/10/2024), tampak sepi peminat. Kegiatan ini dinilai kurang mendapat perhatian masyarakat, diduga karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kutawaluya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, acara tersebut hanya dihadiri perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kutawaluya, anggota PPK dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Kutawaluya, serta beberapa unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat. Tidak tampak kehadiran masyarakat luas yang turut serta dalam kemeriahan kirab.
Saat dimintai tanggapan mengenai kurangnya partisipasi warga, Ketua PPK Kutawaluya, Abdul Rohman, memilih tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Dia hanya menyatakan bahwa seluruh anggaran kegiatan sudah digunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditentukan oleh KPU Karawang.
"Intinya, anggaran untuk puncak kegiatan kirab Pilkada ini sudah digunakan sebaik mungkin dan sesuai dengan RAB," ujar Rohman singkat seperti dilansir dari ondatapublik.com
Namun, muncul kejanggalan terkait anggaran. Berdasarkan pengakuan pemilik tenda yang tidak ingin disebutkan namanya, biaya sewa tenda dan organ tunggal untuk acara tersebut hanya dibayar Rp 4 juta.
"Tenda dari Kutagandok dan organ dari Pedes, semuanya hanya dibayar Rp 4 juta, murah Pak," tuturnya.
Padahal, diketahui bahwa dalam RAB yang ditetapkan oleh KPU Karawang, anggaran untuk puncak kegiatan kirab Pilkada ini berkisar di angka Rp 27 juta. Hal ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat mengenai penggunaan dana tersebut, mengingat perbedaan signifikan antara anggaran dan biaya aktual yang disebutkan oleh penyedia tenda.
Kirab Pilkada merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyosialisasikan pemilihan kepada masyarakat, namun sepinya acara ini menimbulkan evaluasi tersendiri bagi penyelenggara.
• red