Nuansa Metro - Bekasi | Warga Kampung Pengasinan RT 002/004, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, mengeluhkan rendahnya tegangan listrik PLN yang menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik. Keluhan ini disampaikan oleh Erwin, salah seorang perwakilan warga setempat, pada Sabtu, 21 September 2024.
“Perabot elektronik saya sampai rusak akibat tegangan listrik PLN yang rendah,” ujar Erwin.
Ia menjelaskan bahwa puluhan rumah di kampung tersebut mengalami masalah serupa sejak lebih kurang dua tahun lalu, namun warga baru menyampaikan protes setelah alat-alat elektronik mereka rusak.
Meski Erwin telah melaporkan masalah ini secara lisan kepada petugas PLN, perbaikan yang diharapkan belum juga terwujud. Hingga kini, tegangan listrik di wilayah itu tetap berada di bawah standar yang seharusnya mencapai 220 volt.
Selain tegangan rendah, arus listrik yang sering mati-hidup juga menambah keresahan warga. Menurut Erwin, kinerja PLN Lemahabang yang bertanggung jawab di wilayah mereka dirasa kurang profesional dalam menangani keluhan ini.
“Saya bersama warga berniat, jika ada lagi alat elektronik yang rusak, akan kami antar ke PLN untuk meminta ganti,” tegasnya.
Merespons keluhan warganya, Pemerintah Desa Hegarmanah akhirnya mengirimkan surat resmi kepada pihak PLN Lemahabang dengan nomor 001/HGM/IX/2024 perihal permohonan perbaikan aliran listrik di Kampung Pengasinan. Surat tertanggal 4 September 2024 itu ditandatangani oleh Kepala Desa Hegarmanah, H. Amid Hendra F. A.Md., yang berharap agar pihak PLN segera mengambil tindakan guna memperbaiki kondisi kelistrikan di kampung tersebut.
Masyarakat Kampung Pengasinan berharap adanya respon cepat dari pihak terkait agar permasalahan ini segera teratasi dan mereka tidak lagi harus khawatir alat elektronik rusak akibat tegangan listrik yang tidak stabil.
• DG