Nuansa Metro - Karawang | Polres Karawang telah menetapkan seorang pimpinan sekaligus pengajar Pondok Pesantren (Ponpes) di Karawang sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap enam santri perempuan di bawah umur.
Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnaen, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka ini berdasarkan laporan yang diterima dari para orang tua korban. Pelaku yang berinisial KA (31) diketahui melakukan aksinya sejak tahun 2023 hingga Maret 2024.
"Sebanyak enam santri perempuan menjadi korban dari pelaku, yang mana pelaku ini adalah seorang pengajar sekaligus pemilik salah satu Ponpes di Karawang," ujar Kapolres pada Senin, 9 September 2024.
Modus Hukuman Menyimpang
KA menjalankan aksinya dengan modus memberikan hukuman kepada para santri perempuan yang dianggap melanggar peraturan Ponpes. Salah satu peraturan yang dijadikan alasan untuk menghukum para korban adalah larangan berpacaran.
Tersangka kemudian memaksa para santri untuk tidur selama tujuh hari di dalam kelas dengan hanya mengenakan pakaian minim, seperti tanktop dan celana pendek. Lebih dari itu, pada hari ketiga, tersangka memaksa para korban untuk melepaskan semua pakaian di dalam kelas.
Polisi telah mengamankan tersangka bersama sejumlah barang bukti, termasuk beberapa potong pakaian dalam yang digunakan dalam aksi kejahatannya, di antaranya pakaian dalam merah muda, celana legging hitam, shortpant hitam, miniset hitam, bra, dan pakaian dalam abu-abu.
Pasal yang Dikenakan
Atas tindakannya, KA dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. Tersangka terancam hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya pengawasan terhadap lingkungan pendidikan, terutama yang melibatkan anak-anak, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Polres Karawang akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta lain yang mungkin terkait dengan kasus ini.
Reporter : Irfan/Red