Iklan

terkini

Petani Rengasdengklok Terancam Gagal Panen, Hama Tikus dan Penggerek Batang Serang Sawah

MEDIA CETAK & ONLINE NUANSA METRO
Jumat, 13 September 2024, 17:34 WIB Last Updated 2024-09-13T10:34:21Z

Nuansa Metro - Karawang |  Sejumlah petani di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, kini dihadapkan pada ancaman gagal panen akibat serangan hama tikus dan penggerek batang yang merusak tanaman padi mereka. Kondisi ini membuat para petani khawatir terhadap hasil panen yang terancam berkurang secara signifikan.

Wahyu Abdul Azis, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari UPTD Pertanian Kecamatan Rengasdengklok, saat ditemui di kantornya pada Jumat, 13 September, menjelaskan bahwa saat ini serangan hama tikus dan penggerek batang menjadi masalah utama yang dihadapi petani. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pola tanam yang tidak serentak serta pengaturan jadwal tanam dan air yang kurang optimal sesuai golongan irigasi.

“Serangan hama ini disebabkan oleh pola tanam yang tidak serentak dan pengaturan air yang belum sesuai dengan jadwal. Sejauh ini, dari total area 1.200 hektare sawah yang ditanami, sebagian sudah terkena serangan hama, dan kami masih melakukan pendataan untuk memastikan dampaknya,” ujar Wahyu.

Untuk mencegah serangan hama yang lebih parah dan menghindari gagal panen, Wahyu mengimbau para petani untuk kembali mengikuti jadwal tanam dan pengaturan air sesuai dengan golongan irigasi, mulai dari hulu hingga hilir. Hal ini penting agar distribusi air bisa merata dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Selain itu, Wahyu menekankan pentingnya kerjasama antarpetani dalam mengantisipasi serangan hama, khususnya tikus dan penggerek batang. Ia mengajak petani untuk kembali melakukan kegiatan tradisional seperti "kala gumarang", yaitu upaya bersama pemberantasan tikus melalui pengasapan atau pengemposan sarang tikus di area persawahan.

Untuk hama penggerek batang, Wahyu menjelaskan bahwa penanganan perlu dilakukan dengan cermat, terutama setelah munculnya gejala awal serangan saat penyemaian bibit. Selain penggunaan insektisida, pemetikan kelompok telur hama penggerek secara manual juga penting untuk mengendalikan penyebaran hama. Bibit padi yang sehat menjadi kunci penting agar tanaman tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit.

“Kita harus memastikan bahwa bibit yang disemai sehat. Jika bibitnya sehat, maka ketika dipindah ke sawah, tanaman juga akan tumbuh sehat. Sebaliknya, jika bibit sudah terinfeksi, maka tanaman padi akan mudah terserang hama,” tambah Wahyu.

Dengan antisipasi yang tepat dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak, diharapkan ancaman gagal panen akibat serangan hama di Kecamatan Rengasdengklok bisa diminimalisir.


Reporter : ITO
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Petani Rengasdengklok Terancam Gagal Panen, Hama Tikus dan Penggerek Batang Serang Sawah

Terkini

Topik Populer

Iklan