Nuansa Metro - Jakarta | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan komitmen kementeriannya untuk menuntaskan berbagai program prioritas sebelum berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pernyataan ini disampaikan Agus setelah menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pada Jumat, 13 September 2024.
Agus menyatakan bahwa sidang kabinet kali ini berfokus pada arahan terakhir Presiden Jokowi, yang menekankan pentingnya seluruh kementerian dan lembaga menyelesaikan target mereka masing-masing sebelum masa transisi pemerintahan baru dimulai.
“Kita mempersiapkan transisi pemerintahan yang tidak hanya mulus, tapi juga menjadi landasan untuk segera berlari kencang. Fokusnya adalah membuat Indonesia siap ‘take off’ ke tahap berikutnya. Ini pesan penting dari Bapak Presiden,” ujar Agus.
Salah satu program utama Kementerian ATR/BPN yang menjadi perhatian adalah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Agus menjelaskan bahwa hingga saat ini, lebih dari 117 juta bidang tanah telah terdaftar dari target 120 juta bidang pada akhir 2024. Ia menambahkan bahwa beberapa bulan ke depan akan sangat krusial untuk menyelesaikan target ini.
Selain PTSL, Kementerian ATR/BPN juga tengah fokus pada program reforma agraria, yang mencakup penataan aset dan pemberian akses bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Agus menekankan bahwa penataan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tanah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menyoroti masalah kejahatan pertanahan, terutama praktik mafia tanah yang masih merugikan banyak masyarakat. Ia berjanji bahwa Kementerian ATR/BPN akan terus memberantas mafia tanah yang sering kali menargetkan masyarakat rentan dan lemah.
“Banyak masyarakat yang haknya diserobot begitu saja, dan kita perlu hadir untuk membela dan memperjuangkan hak mereka,” tegas Agus.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memberikan kepastian hukum kepada para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan iklim investasi yang kondusif.
Agus menutup pernyataannya dengan harapan bahwa transisi pemerintahan ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan berjalan lancar, serta berbagai program yang telah berjalan baik di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dapat diteruskan.
“Bapak Presiden terpilih, Prabowo Subianto, tentu memiliki semangat untuk melanjutkan capaian-capaian yang sudah baik selama ini. Hal-hal yang relevan, baik dalam aspek ekonomi, stabilitas politik, dan lain sebagainya, akan tetap menjadi fokus ke depan,” pungkas Agus.
• Red