Nuansa Metro - Karawang | Dalam rangka memperingati Milangkala Kabupaten Karawang yang ke-391, Desa Cimahi bersama komunitas budaya Waringinpitu dan Karang Taruna Desa Cimahi menggelar acara kirab budaya yang meriah di Dusun Kompa, Desa Cimahi, Kecamatan Klari, pada Minggu (15/09/2024).
Acara ini sekaligus mengenang Raden Arya Wirasaba, tokoh sejarah penting yang menjadi bupati pertama Kabupaten Karawang.
Kegiatan diawali dengan iring-iringan dongdang, tradisi yang menonjolkan kebersamaan warga dalam mempersembahkan hasil bumi. Hasil panen disusun rapi di atas tandu berhias dekorasi tradisional, sebagai simbol syukur atas rezeki dan berkah yang melimpah.
Selain itu, prosesi ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian khas Karawang, seperti tarian Jaipong Maung Lugay, Topeng, dan atraksi Debus yang memukau para peserta.
Dalam prosesi yang penuh khidmat ini, Kepala Desa Cimahi, Asep Sutami, turut hadir bersama Kabid Disparbud Karawang, Waya Karmila, S.Pd, MM, serta para budayawan, seniman, dan ratusan warga yang mengenakan pakaian adat tradisional, menambah kesakralan acara.
Setelah kirab, acara berlanjut ke sarasehan yang membahas sejarah Waringin Pitu atau Leuwi Goong, yang dulunya merupakan pemukiman Raden Arya Wirasaba. Dalam pembahasan sejarah, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Karawang, H. Obar Subarja, mengungkapkan bahwa penetapan hari jadi ini melengkapi identitas Kabupaten Karawang.
Raden Arya Wirasaba, atau dikenal juga sebagai Raden Surenggono, merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam persiapan serangan ke Batavia pada masa Sultan Agung Demak. Bersama Raden Adipati Singaperbangsa, keduanya dilantik menjadi bupati oleh VOC Belanda pada masa itu. Wirasaba berperan dalam bidang pengairan dan pertanian di Karawang, mengubah rawa-rawa menjadi sawah yang produktif, menjadikan wilayah ini sebagai lumbung padi yang mendukung logistik bagi pasukan Sultan Agung.
Rosadi Nshaka, perwakilan dari Karaton Sumedang Larang, juga turut hadir memberikan pandangan guna melengkapi informasi sejarah Wirasaba yang sering kali simpang siur.
Kepala Desa Cimahi, Asep Sutami, menyampaikan harapannya agar kirab budaya dan sedekah bumi ini dapat terus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan rasa syukur atas hasil pertanian.
“Semoga tahun-tahun mendatang kita bisa menggelar kirab budaya dan sedekah bumi dengan lebih meriah lagi, sehingga menjadi ikon desa kita. Adanya situs cagar budaya Maqom Arya Wirasaba di Leuwi Goong Dusun Kompa, akan memperkaya warisan budaya Desa Cimahi,” ujar Asep Sutami.
Acara ini bukan hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga sarana untuk memperkuat jati diri masyarakat Karawang, dengan mengingat kembali peran penting leluhur dalam membangun daerah ini.
Reporter : Oya