Nuansa Metro - Karawang | Makin viralnya pemberitaan terkait dugaan tindakan tidak senonoh yang diduga dilakukan oknum camat bersama seorang bidan didalam mobil yang terjadi di halaman parkir RS Hastin kecamatan Rengasdengklok kabupaten Karawang pada Rabu, 4 September 2024 lalu, menimbulkan informasi liar yang tentunya mengundang reaksi dari elemen masyarakat yang ada di Karawang.
Saat dikonfirmasi oleh media ini, Camat Jayakerta berinisial G mengaku belum siap memberikan pernyataan resmi terkait adanya peristiwa tersebut.
"Saya masih di Pemda, saya belum bisa menjawab sekarang. Saya harus koordinasi dulu, takut salah bicara. Saya juga ingin berkonsultasi dengan pimpinan, Sekda. Nanti, setelah konsultasi, saya akan memberi penjelasan yang lebih jelas," ujarnya.
Dia juga mengakui, bukannya menghindar ataupun tidak mau meladeni awak media yang berusaha meminta konfirmasi terkait peristiwa di halaman parkir RS Hastin tersebut, namun pihaknya ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan, langkah apa yang mesti dilakukan.
Ditempat terpisah, Dede Jalaluddin, seorang tokoh pemuda Kecamatan Jayakerta, mengungkapkan bahwa ada empat kepala desa di Jayakerta sempat mendatanginya untuk melobi, agar aksi protes oleh Forum Pemuda Jayakerta Bersatu dihentikan.
Namun, Dede menegaskan bahwa gerakan tersebut akan terus berjalan demi menjaga kondusivitas.
"Walaupun ada upaya melobi, kami tetap akan melanjutkan aksi," tegas Dede.
Lebih lanjut, Dede juga menyampaikan bahwa jika tuduhan terhadap Camat Jayakerta terbukti, pihaknya bersama kepala desa lainnya akan meminta Bupati Karawang untuk mengambil tindakan tegas.
"Kami menginginkan camat tersebut diberi sanksi sesuai peraturan pemerintah yang berlaku," imbuhnya.
Peristiwa ini telah memicu reaksi keras dari masyarakat setempat, yang menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini.
Reporter : Kojek
