Nuansa Metro - Lebak | Mr, Kepala Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten, diduga bertindak arogan dan melakukan intimidasi terhadap Aan, seorang wartawan dari media cetak dan online Mitrapol (Mitra Polisi), yang juga menjabat sebagai Kepala Biro di Lebak. Insiden ini terjadi pada Senin hingga Selasa sore sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Raya Gunungkencana, Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten.
Menurut keterangan Aan, peristiwa ini bermula saat dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari arah Gunung Kencana. Mobilnya dibuntuti oleh kendaraan dinas berplat merah yang dikendarai oleh oknum kepala desa tersebut. Di tempat yang sepi, Mr menghentikan mobilnya dan mendekati kendaraan Aan dengan nada tinggi serta menggedor mobilnya sambil melontarkan kata-kata kasar.
"Dia menyuruh saya keluar dari mobil dengan nada tinggi, sambil berkata kasar. Saya mencoba bertanya, 'Ada apa Pak Jaro?' Namun dia malah semakin marah dan berkata, 'Bangsat kamu! Urusan apa kamu tanya-tanya soal dana desa?'," ungkap Aan saat menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, oknum kepala desa tersebut juga sempat melempar puntung rokok yang masih menyala ke arah Aan, yang mengenai tangannya.
"Saya tidak melayani provokasinya dan memilih untuk masuk kembali ke mobil saya," lanjut Aan.
Aksi intimidasi tidak berhenti di situ. Saat Aan kembali melanjutkan perjalanan, Mr kembali menghadang mobilnya dan mengeluarkan kata-kata kasar.
"Dia menyuruh saya untuk berhenti mengawasi dana desa dan bahkan mengatakan lebih baik saya menjadi petani saja," tambah Aan.
Merasa profesinya sebagai wartawan dihina dan dilecehkan, Aan berencana untuk melaporkan insiden ini ke Polres Lebak atau Polda Banten.
"Saya merasa tindakan ini tidak bisa ditoleransi karena menyangkut profesi wartawan dan nama baik saya serta rekan-rekan seprofesi. Saya akan menindaklanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku," tegas Aan.
Aan juga berharap rekan-rekan wartawan lainnya dapat mendukung dan mengawal proses pelaporan ini, serta bersama-sama meminta tanggapan dari Camat Cirinten terkait tindakan yang akan diambil terhadap oknum kepala desa tersebut.
Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Mr sang kepala desa, tidak memberikan jawaban yang jelas.
"Gak tau juga saya, tanya saja ke yang kasih tau. Bapak sebagai apa menginterogasi saya?" ujarnya dengan nada arogan.
Wartawan yang mencoba mengklarifikasi situasi ini untuk keseimbangan berita tidak mendapatkan jawaban lebih lanjut dari Mr, yang memilih untuk bungkam.
Kejadian ini menjadi perhatian serius, terutama terkait kebebasan pers dan perlindungan terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Diharapkan pihak berwenang segera mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi para wartawan di lapangan.
Jurnalis : Zul/Red
0 Komentar