Nuansa Metro - Karawang | Sebuah acara yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan rekreasi berubah menjadi momen yang mengecewakan bagi seorang peserta. Karina, salah seorang peserta dalam acara Jalan Santai Cikampek Timur Ngahiji, mengungkapkan rasa tidak senangnya akibat perilaku buruk seorang oknum panitia.
Peristiwa itu bermula ketika Karina, secara mengejutkan, berhasil memenangkan undian sebanyak dua kali berturut-turut. Kemenangan pertama memberikannya sebuah setrika, sementara undian kedua menghadiahkan mesin cuci.
Namun, kebahagiaannya ternoda oleh ucapan tidak pantas dari seorang panitia perempuan yang juga merupakan kepala dusun di Desa Cikampek Timur. Panitia tersebut menolak berfoto bersama Karina dan secara terang-terangan menyebutnya dengan kata yang tidak layak.
"Saat itu, saya dipanggil ke atas panggung untuk menerima hadiah dan berfoto. Namun, panitia tersebut menolak dan menyebut saya najis. Perilaku ini benar-benar tidak pantas dan membuat saya sangat kecewa," ujar Karina dalam keterangannya pada 20 Agustus 2024.
Karina merasa bahwa perilaku tersebut tidak hanya merusak momen kemenangannya, tetapi juga mencederai acara yang telah dirancang dengan baik. Ia menegaskan bahwa sebagai panitia, seharusnya mereka bersikap profesional dan menghormati semua peserta tanpa terkecuali.
"Saya sangat dirugikan, baik secara mental maupun nama baik. Saya hanya ingin berpartisipasi dalam kegiatan desa ini, tetapi perlakuan buruk seperti ini sangat tidak dapat diterima," tambahnya.
Menanggapi kejadian ini, Karina telah melaporkan insiden tersebut kepada Ketua Panitia. Musyawarah pun digelar dengan melibatkan beberapa unsur terkait, termasuk Ketua BPD Desa Cikampek Timur, Ketua Panitia, dan sejumlah kepala dusun. Meski begitu, salah satu pihak tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam musyawarah tersebut, Kepala Dusun Sukamaju, Bina Sandra, yang juga rekan sejawat oknum panitia tersebut, menyampaikan permintaan maaf kepada Karina atas insiden yang terjadi di atas panggung.
"Kami hadir dalam musyawarah ini untuk menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang mungkin kurang berkenan. Kami berharap ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua," ujar Bina Sandra.
Sayangnya, insiden ini mencoreng kegiatan yang seharusnya menjadi ajang pemersatu warga. Kejadian ini juga menjadi sorotan bagi para peserta dan warga yang berharap bahwa kegiatan serupa di masa depan dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan penuh kebersamaan.
Jurnalis : IRF