Nuansa Metro - Jakarta Barat | Ketua Panitia Keagamaan Khong Hu Chu, Awie Ong, menegaskan pentingnya peran media sebagai pemberi informasi yang objektif dan berimbang.
"Media atau pers harus mampu menjadi wadah pembelajaran bagi masyarakat dengan menampilkan isi berita yang mengajak berpikir kritis dan mendidik," ujar Awie dalam wawancara pada Rabu, 17 Juli 2024.
Dalam konteks ini, Awie Ong menyoroti pemberitaan yang berjudul "Perayaan Budaya Turun Dewa Diduga Tak Berijin di Cengkareng," yang dianggap tidak benar dan tidak mendasar. Ia menjelaskan bahwa perayaan keagamaan Khong Hu Chu di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, telah dilaksanakan dengan izin yang sesuai.
"Perayaan ini merupakan bagian dari tradisi menyambut kedatangan Dewa dan Dewi dalam rangka Tahun Baru Imlek 2024. Kami telah melaporkan izin keramaian dan berkordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk RT, RW, tokoh masyarakat, Bimas, dan Babinsa," kata Awie.
"Kami tidak melaksanakan kegiatan di Tepekong atau Vihara, melainkan di Altar Dewa. Semua persiapan dan pelaksanaan dilakukan dengan swadaya warga dan jemaat Khong Hu Chu." Timpal Awie.
Awie juga menegaskan pentingnya independensi media.
"Wartawan harus menjaga independensinya dan menjalankan prinsip cover both sides atau berimbang. Informasi yang diberikan harus benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan," tegasnya.
Menurut Awie, berita tersebut muncul tanpa adanya klarifikasi atau konfirmasi dari pihak media, yang seharusnya dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi.
"Saya berharap ke depan, rekan-rekan media dapat lebih berhati-hati dan melakukan cross-check sebelum mempublikasikan berita," pungkasnya.
Jurnalis : Zul
