Foto : Rulahu yang di bangun di Dusun Jamantri 1 RT 09/03 Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya
Nuansa Metro - Karawang | Program Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) yang kini dikenal sebagai Rumah Layak Huni (RULAHU) bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal yang memenuhi standar kualitas dan kenyamanan. Program ini melibatkan aspek keamanan, kesehatan, keberlanjutan, dan aksesibilitas.
Namun, proyek pembangunan RULAHU yang dibiayai APBD Karawang 2024 oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) mendapat sorotan negatif.
Seorang warga Dusun Jamantri 1 RT 09/03 Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, yang berinisial U, mengungkapkan kekecewaannya terhadap rumah yang diterimanya. Menurut U, bantuan RULAHU yang diterimanya berbeda dari yang lain, terutama pada bahan daun pintu yang diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Dengan senang hati dan ucapan Alhamdulilah saya berterima kasih kepada Bupati Karawang dan pak lurah. Namun, saya sedikit kecewa karena pintu depan rumah saya berbeda dengan tetangga. Pintu rumah saya dari bahan triplek, sementara tetangga saya mendapat pintu panel yang lebih tahan lama. Pintu triplek akan cepat rusak jika terkena hujan atau panas," ungkapnya dengan nada kecewa.
U menambahkan, bahwa pemborong proyek tersebut berasal dari Cibuaya. Sumber lain yang berinisial W menyebutkan bahwa pemborong proyek adalah Haji Dd.
"Proyek ini milik orang Cibuaya. Seharusnya, pintu yang digunakan tahan lama, bukan dari triplek. Empat unit rumah di lokasi ini semuanya menggunakan pintu triplek, sementara rumah lain yang tidak jauh dari sini menggunakan pintu yang lebih baik," jelas W.
Terkait hal ini, proyek pembangunan RULAHU ini diduga tidak sesuai dengan standar dan terindikasi adanya kecurangan. Padahal, pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan RULAHU harus memenuhi standar kualitas, keamanan, kesehatan, keberlanjutan, dan aksesibilitas.
Kapi, pengawas dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa daun pintu dari bahan triplek tidak menjadi masalah.
"Tidak apa-apa pintu dari triplek, memang seperti itu. Biasanya pintunya dari panel, tapi triplek juga tidak masalah." Ungkap Kapi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum jelas siapa pelaksana dan pemborong sebenarnya. Warga berharap agar pemerintah melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan proyek ini memenuhi standar yang telah ditetapkan.
• Kojek