Nuansa Metro - Karawang | Desa Sukamulya, yang terletak di kecamatan Cilamaya Kulon dan menjadi jantung kota kecamatan tersebut, dikelilingi oleh sejumlah sumur minyak milik PT Pertamina EP. Ironisnya, meski dikepung oleh sumur-sumur ini, warga desa merasa terabaikan diduga tidak mendapatkan perhatian yang layak dari perusahaan minyak tersebut.
Ade Hidayat, Ketua Umum LSM Pasukan F12 sekaligus warga wilayah Cilamaya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap PT Pertamina EP.
"Seharusnya dengan adanya aset negara seperti sumur minyak yang mengepung Desa Sukamulya, warganya harus sejahtera," ujar Ade.
"Karena jika terjadi musibah, dampak pertama akan dirasakan oleh warga yang berada di radius terdekat." Timpalnya.
Ade menegaskan bahwa dirinya bersama LSM Pasukan F12 akan terus mengawal isu ini dan, bila perlu, mengadakan aksi untuk membela masyarakat serta menuntut hak mereka.
"PT Pertamina EP adalah perusahaan raksasa. Masa sampai tidak ada perhatian ke warga sekitar sumur? Kami menduga ada oknum di PT Pertamina EP yang nakal dan tidak merealisasikan kompensasi bagi warga. Kami yakin dari pusat pasti ada, karena dalam aturan, perusahaan yang sudah produktif wajib memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) ke lingkungan sekitar," jelas Ade.
Situasi ini menjadi sorotan, terutama mengingat kewajiban perusahaan besar seperti PT Pertamina EP untuk menjalankan program CSR yang seharusnya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar operasional mereka.
Warga Desa Sukamulya berharap agar perhatian dan tindakan nyata segera diberikan demi meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hingga berita ini dipublish belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Pertamina EP.
• Red
0 Komentar