Nuansa Metro - Tangerang | Jalan raya Tanjung Pasir kecamatan Teluknaga, semakin hari semakin memprihatinkan, jalan sepanjang 11,0 km itu di peruntukan untuk sarana prasarana penunjang pariwisata Tanjung Pasir.
"Jalan ini dibangun oleh pajak rakyat namun yang tersiksa rakyat juga," ujar Haerudin pengunjung wisata Tanjung Pasir saat diwawancarai wartawan.
Jalan yang seharusnya di pelihara untuk penunjang sarana pariwisata Tanjung Pasir, kini berubah pungsi untuk lalu lalang kendaraan damtruk pengangkut tanah dan material bangunan yang tonase nya melebihi kapasitas jalan.
"Dengan banyaknya lalu lalang dumtruk yang membawa tanah, sehingga jalanya rusak. Tentunya yang di rugikan masyarakat pengguna jalan," ungkap Uje ketua GWI kabupaten Tangerang.
Menurut ketua DPC GWI kabupaten Tangerang, saat di temui Awak media di kantornya mengatakan, seharusnya pemerintah lebih bijak dalam menentukan mekanisme pengguna jalan umum, mana yang boleh di lalui oleh kendaraan berat, mana yang tidak boleh di lewati kendaraan berat.
"Sehingga masyarakat umum pengguna jalan yang akan berkunjung ke tempat pariwisata Tanjung Pasir, tidak terhambat oleh rusaknya jalan berlubang retak dan amblas saat di lalui," ujar Uje.
"Kalo sudah begini siapa yang bertanggung jawab kerusakan jalan umum apakah ada yang di untung kan? Pengusaha kah atau siapa yang di rugikan? Tentunya Masyarakat. Dinas terkait harus nya berani menindak tegas pelaku usaha nakal tersebut. Padahal jalan tersebut baru diperbaiki oleh dinas PUPR pada akhir tahun anggaran 2023," imbuhnya.
Keluhan pun datang dari para pengendara atau penduduk yang sedang melintas di jalan raya Bojong Renged Teluknaga ini. Mereka merasa khawatir dengan jalan berlubang bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara lain nya.
Tentunya keselamatan itu harus di utamakan untuk pengendara yang melintas di jalan raya tersebut.
"Kami sebagai lembaga sosial control menyoroti kegiatan tersebut, mendengar juga atas keluhan para warga sekitar dan pengendara yang melewati jalan tersebut. Mereka sangat mengeluhkan dengan banyaknya jalan yang berlubang dan rusak. Kami meminta kepada pihak penanggung jawab tambang arugan agar memperhatikan jalan raya yang berlubang atau rusak, juga kepada dinas terkait yaitu dinas PUPR," pungkas Uje.
(Zul)