Nuansa Metro - Karawang
Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) milik Karsa (51) warga dusun Telukbunder RT 01 RW 01 Desa Dewisari Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang kembali dikerjakan setelah terhenti selama kurang-lebih 3 bulan lalu semenjak rumahnya di bongkar.
Menurut keterangan salah seorang pekerja yang tidak menyebutkan namanya pada nuansa metro mengatakan, pekerjaannya kembali dimulai dan pekerja hanya dua orang. Terkait dulu pekerjaan ini sempat terhenti entah kenapa, yang jelas dulu surat perintah kerja (SPK) nya belum keluar.
“Saya hanya bekerja saja, untuk hal hal yang lainnya langsung tanyakan saja sama mandornya. Namun, saat ini mandornya tidak ada dan entah kapan mandornya akan kesini, saya tidak tahu,” singkatnya.
Sementara, tokoh pemuda Desa Dewisari, Ilham yang sekaligus sebagai LPM Desa Dewisari merasa sangat prihatin atas kejadian Viral nya pembangunan Rutilahu yang mangkrak atau di tinggalkan oleh pelaksana selama 3 bulan setelah rumahnya dibongkar dan menyisakan pondasi saja.
“Alhamdulillah, saat ini pembangunan Rutilahu milik bapak Karsa selaku penerima manfaat kembali dikerjakan. Namun dengan demikian, saya juga sedikit bertanya tanya siapa pelaksana, siapa mandornya, siapa pengawasnya dan berapa anggaran biaya pembangunannya itu tidak jelas, karena tidak ada papan informasi yang terpampang di lokasi pekerjaan,” jelasnya.
Lanjutnya, yang jelas pembangunan Rutilahu ini anggaran biaya nya diambil dari APBD Kabupaten Karawang Tahun 2023, jadi pembangunan nya harus jelas. Kan tertera dalam Surat Perintah Kerja (SPK) nomor berapa, pelaksana CV apa, biaya berapa.
“Pembangunan yang anggarannya dari APBD Kabupaten itu harus jelas dan pelaksana wajib memasang papan informasi di lokasi pekerjaan. Selain itu, dalam pelaksanaan pembangunan Rutilahu ini tidak terlihat sama sekali pengawas atau mandornya,” pungkasnya.
• Abdul.R
0 Komentar