Nuansa Metro - Bekasi
Sebuah Mobil yang sedang berhenti di pinggir jalan begitu lama yang berlokasi dibundaran Mareleng membuat seorang Polisi yang sedang berpatroli mencurigainya. Didalam mobil tersebut petugas menemukan seorang pria dan wanita yang berhijab.
Saat dipergoki petugas Patroli, keduanya tampak duduk di bagian kursi tengah. Keduanya itu tampak sibuk mengenakan pakaiannya masing-masing.
"Ya saat saya pergoki mereka kaget dan sibuk mengenakan pakaiannya " katanya.
Saat akan diamankan, pria tersebut sontak marah dan tidak terima karena sedang asik-asikan dipergoki oleh petugas Patroli. Tidak ingin diketahui aksinya didalam mobil itu pria tersebut melampiaskan amarahnya dan saat akan diboyong ke kantor Polsek Kedungwaringin untuk dimintai keterangan pria tersebut sontak tidak terima dan emosi terhadap petugas Patroli seraya menunjukkan jati dirinya seorang jagoan.
"Saya orang sini mau apa harus dibawa ke kantor polisi lebih baik berantem aja," kata sumber sambil menirukan perkataan pria tersebut.
Sumber menyebut, kedua orang itu yang dipergoki petugas Patroli pada malam hari, bukan merupakan pasangan kekasih. Pria itu mengaku orang pribumi yang tak jauh rumahnya dari lokasi dan diketahui seorang Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berinisial A sedangkan wanita itu seorang anggota BPD Desa Bojongsari berinisial M.
Peristiwa itu terjadi sudah sekian lama berlokasi di Bundaran Mareleng Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi. Peristiwa yang sempat menggegerkan pada saat itu terjadi tak lama usai pelantikan jabatan Ketua BPD Desa Bojongsari pada tahun 2018 lalu.
"Pria itu diketahui sudah beristri dan wanita itu berstatus janda," ujar sumber.
Saat dikonfimasi Nuansametro.co.id via Whatsapp tentang peristiwa kejadian yang dipergoki oleh petugas Patroli pria yang berinisial A tersebut yang juga sebagai Ketua BPD Desa Bojongsari mengatakan melalui pesan Whatsappnya (Voice note).
"Urusan yang mana itu urusan pribadi kalau emang mau gesekan ayo saling gesekan tidak takut sama sekali," Katanya dengan nada kesal.
Pria yang mempunya kulit sawo matang tersebut melalui pesan Whatsappnya, juga menantang kalau hal tersebut tidak ada kaitannya dengan hukum dikarenakan unsur pribadi
"Kalau emang petugas patroli saat itu yang memergokinya dan ada bukti kenapa harus anda yang mau melapor orang itu aja yang seharusnya melaporkan dan apa urusannya sama anda," ujarnya dengan nada tinggi.
Untuk diketahui, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bojongsari secara pemilihannya pada saat itu dipilih langsung oleh Masyarakat tanpa adanya perwakilan Tokoh Pemuda, Agama atau pun Tokoh Masyarakat. Jika menurut oknum Ketua BPD Desa Bojongsari berinisial A tentang peristiwa kejadian yang telah dipergoki oleh petugas Patroli jika hal itu tidak ada kaitan dengan jabatannya.
Maka sangat disayangkan seorang Oknum Ketua BPD tersebut tidak bisa menjaga nama baik maupun menjaga marwah BPD dan jabatannya yang telah diemban dikotori nya juga telah merusak kepercayaan Masyarakat Desa Bojongsari karena dipilih secara langsung oleh Masyarakat setempat.
Sementara itu Ketua Forum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kecamatan Kedungwaringin, Salip saat dihubungi terkait peristiwa tersebut mengatakan kejadian itu sudah lama pada tahun 2018 dan sekarang sudah tahun 2023. Dikatakannya hal itu sudah reda dan kenapa saat ini muncul lagi permasalahannya diakhir jabatan.
Menurut Salip ini merupakan persoalan politik atau pun personal jadi terkait persoalan itu kata Salip hubungi saja langsung sama yang bersangkutan. Namun sangat disayangkan Ketua Forum Kecamatan Kedungwaringin.
Salip, yang seyogyanya ditunjuk dan dipercaya oleh masing-masing Desa tidak memberikan peringatan maupun sangsi terhadap oknum yang telah mencoreng marwah BPD. Dan Ini merupakan preseden buruk yang pertama terjadi di forum BPD yang ada di Kecamatan Kedungwaringin.
• Nana