Nuansa Metro - Karawang
Sebuah inovasi yang terus dikembangkan oleh periset VCDLN Profesor Deni Darmawan dan Tim-nya sejak tahun 2020 hingga saat ini, telah merambah ke pelosok tanah Air.
Salah satu pelosok yang berpotensi berkembang di masa depan adalah wilayah Jabar Selatan, yaitu sepanjang pesisir pantai Banten Selatan, Sukabumi Selatan, Cianjur Selatan, Garut Selatan, Tasikmalaya Selatan, Pangandaran hingga Banjar.
Wilayah selatan ini pada 5 - 10 tahun ke depan akan menjadi wilayah “Jalur Intan Berlian”, dengan potensi alam, sumber serta kualitas SDM yang dimiliki oleh masing-masing akan menjadi “Driving Force” bagi kemajuan Provinsi Jawa Barat dan umumnya Nusantara hingga mendunia.
Kenapa tidak, saat ini seorang periset yang terus menggelorakan semangat ide inovatifnya yaitu Profesor Deni Darmawan terus melakukan mapping dan networking-nya kepada para tokoh dan cendekia dari wilayah-wilayah Jabar selatan tersebut.
Hingga di pertengahan tahun 2023 ini, dengan melalui program riset dan pengabdian VCDLN-nya telah menyentuh sebuah wilayah yang sangat potensial menjadi “Center of Develop Education Services”bagi pembangunan Pendidikan di Garut Selatan locus-nya yaitu di Wilayah Sancang dan sekitarnya.
"Wilayah Sancang ini merupakan wilayah yang kaya akan peninggalan sejarah dan situs dan petilasan dan kekayaan hutan tropis yang luar biasa. Sancang sendiri identik dengan kekuatan dan kebesaran dari seorang Raja di tataran Pasundan yang tidak asing bagi masyarakat Sunda," ucap Deni.
"Raja tersebut terkenal dengan sebutan Prabu Siliwangi, demikian juga putranya yang dikenal dengan Prabu Kiansantang dan ada Senopati nya yang terkenal di petilasan Sancang tersebut yaitu Pandita Jumantara," sambungnya.
Demikian juga dengan keaslian dan keelokan hutan dan hamparan perkebunan karet yang telah berpotensi menjadi industri Pendidikan di masa depan. Semua kekayaan alam yang masih asli ini akan menjadi SImbol daya Tarik dalam pengembangan dan pembangunan wilayah Jabar Selatan.
Sebagaimana yang telah dirintis oleh para tokoh setempat, seperti contohnya diinisiasi oleh seorang tokoh cendekia muda Bernama “Empu Anom”, sebutan transendental communication dari seorang tokoh muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kereligiusan tinggi yang dibutuhkan masyarakat wilayah Sancang telah melahirkan sebuah ide brilian bersama dengan tokoh muda lainnya yaitu Kang Dicky.
Dalam sebuah kesempatan diskusi akademik yang dilakukan oleh Professor Deni dari Universitas Pendidikan Indonesia di hari minggu yang keramat 14 Mei 2023. Telah melahirkan sebuah rencana strategis untuk membangun wilayah Sancang menjadi Sentral Pembangunan Pendidikan Nusantara yang dimulai dari titik tertinggi dari nilai-nilai sejarah seorang Prabu Siliwangi yaitu dengan nama “Sancang University”.
Menurut Deni, ini adalah hanya sekedar mimpi saja, namun mimpi tersebut bisa saja menjadi sebuah kenyataan. Makanya dalam diskusi yang alot bersama para tokoh pemerintahan setempat, tokoh agama, dan tokoh pemuda serta tokoh pendidikan setempat.
"Alhamdulillah telah lahirnya sebuah ide cemerlang yang akan menjadi sebuah “Ikrar”nya sejumlah tokoh di wilayah sancang untuk mampu mewariskan sesuatu yang sangat berharga bagi generasi penerusnya di masa yang akan datang, yaitu berupa sebuah wilayah “Pendidikan Nusantara Selatan" dengan nama kota “Sancang City”dengan icon-nya “Sancang University", sebuah wilayah yang menjadi sentral Pendidikan di wilayah jalur selatan sepanjang pesisir pantai," ungkap Deni.
Dari diskusi tentang mimpi membangun wilayah Pendidikan di Sancang City inilah maka para tokoh dan peneliti dari UPI ini bersama-sama membuat kesepakatan untuk dapat melestarikan budaya leluhur dari Sang Prabu Siliwangi untuk dapat terkenal di seluruh dunia.
Menurut salah satu tokoh dari kelurahan Sancang menegaskan bahwa cita-cita mulia ini bisa saja terwujud, jika semua elemen baik dari daerah sampai pusat bersatu, bahu membahu membangun wilayah Sancang menjadi terkenal seantero dunia dengan keunggulan dan kearifan local yang luar biasa.
Upaya dan kerja keras memang akan diperlukan terutama kebersamaan semua stakeholder, sebagai misal menurut Empu Anom (Ust. Asep Zakaria) dalam diskusinya menjelaskan bahwa, Sancang ini adalah titipan dari para leluhur yang perlu disikapi dengan arif dan bijak dalam menjaga dan melestarikannya, terlebih jika dijadikan sebuah pusat menimba ilmu yang diakui masyarakat luas, maka leluhur kita akan tersenyum dan bangga dengan para penerusnya.
Pernyataan tersebut didukung oleh professor Deni bahwa generasi penerus harus mampu mengkongkritkan cita-cita para leluhurnya, terlebih jika ada situs dan sumber kekayaan wisata yang mampu “Mendunia", maka kita harus serius dan kerja keras saling bahu membahu semua tokoh dan elemen masyarakat dan pemerintah ada di dalamnya.
Mengenai cita-cita yang lebih tinggi, menurut Deni, Insyaa Alloh kita akan sampai dalam pidato rutinnya di UNESCO.
"Semoga apa yang dicita-citakan masyarakat bangs ini akan terus bertambah nilai-nilai keunggulannya dengan lahirnya wilayah selatan melalui ikon “ Sancang University” dengan keunggulan“Education Central of VCDLN," ujar Deni.
"Bismillah, semoga terwujud dan berkah…Aamiin Yaa Robbal Aalamiin,"
Harapnya.
• Irfan Sahab