Nuansametro.co.id - Jakarta
Ingar bingar proses Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) untuk masa jabatan 2023-2027 serta beredarnya kabar tidak sedap terkait adanya dugaan plagiat karya ilmiah pada salah satu bakal calon (Balon) Rektor yang lolos seleksi administrasi oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk sejak 17 Februari 2023 lalu, sepertinya menjadi perhatian tersendiri bagi DPD Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (J.P.K.P) Kabupaten Karawang.
Pada Rabu (12/4/2023) pagi, DPD J.P.K.P Karawang dengan nomor surat: 10/DPD-J.P.K.P-KRW/IV/2023, Perihal : Laporan Dugaan Adanya Kecurangan Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor Unsika Dan Dugaan Plagiat Salah Satu Calon Yang Sudah Diloloskan, itu diserahkan langsung kepada Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua DPD J.P.K.P Karawang A.H. Sutisna, bahwa pihaknya telah melayangkan surat laporan dugaan adanya kecurangan panitia penjaringan bakal calon Rektor Unsika dan dugaan plagiat karya ilmiah yang dilakukan oleh salah satu calon yang sudah diloloskan oleh panitia pelaksana pemilihan Rektor Unsika.
"Benar, kami dari DPD J.P.K.P Karawang telah melayangkan surat laporan dugaan ke pihak Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi, dan diterima oleh Bapak Marsono," ujar A.H. Sutisna kepada jurnalis Nuansa Metro, Kamis (13/4/2023).
“Dengan lapdu itu, kami meminta Mendikbud Ristek, jangan diam saja melihat persoalan yang sedang terjadi di Unsika saat ini. Agar kasus ini tidak menjadi bola liar dan demi masa depan Unsika yang lebih baik dan berkualitas," ungkapnya.
Lebih lanjut, A.H Sutisna mengatakan, bila permasalahan ini di biarkan, tentunya akan mengakibatkan kehancuran bagi dunia pendidikan.
"Bukan hal mustahil, nanti anak didiknya akan miskin riset karya ilmiahnya, kalau bisanya hanya copy paste," tandasnya.
• Fan
0 Komentar